RAKYATINFO, SOPPENG - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Soppeng, menyiapkan Detail Engineering Design (DED) untuk Kawasan Wisata Alam Lejja.
Kepala Bidang Cipta Karya PUPR Soppeng, Awaluddin mengatakan, pembangunan infrastruktur nantinya dilaksanakan dengan tetap memperhatikan aspek konservasi lingkungan.
"Pembangunan infrastruktur harus mengikuti kondisi lingkungan alam di Lejja, sehingga kita sangat menghindari adanya penebangan pohon. Konsepnya membangun tanpa merusak alam," kata Awaluddin, Senin (27/12/2021).
Rencana penataan kawasan Lejja terdiri dari 24 Item. Yaitu Gerbang dan Ticketing Area, Parkir, Community Empowerment Area, Family Resto, Canopy Trail, Cottage Semi-Private.
Private Family Lodge, Water Treatment Pool, Mini Water Park, Kolam Terapi, Kantor Pengelola, Kolam Air Panas Natural (Kolam terapi untuk kelompok berkebutuhan khusus).
Fasilitas kesehatan, F&B Hub, Prayer Facilities, Aula/Pendopo, Utility Zone, Sanctuary Restocking dan Propagasi, Muster Point, Jalan setapak, Toilet Publik, Deck Kontemplasi, Utility Zone dan Villa Exclusive.
Dalam konsep desain Lejja ke depan, sejumlah fasilitas mewah dan premium disiapkan bagi para pengunjung.
"Nantinya akan ada Villa private dengan kolam renang tersendiri yang kita siapkan, ini konsep modern dalam segi fungsi."
"Kisaran dana yang dibutuhkan untuk mewujudkan penataan kawasan Lejja ini mencapai Rp 160-170 Miliar," kata Awal.
Sementara itu, jadwal pelaksanaan penataan kawasan wisata Lejja belum bisa dipastikan, hal ini terjadi karena belum jelasnya sumber anggaran yang akan digunakan karena menunggu perkembangan kondisi Covid-19 di indonesia.
"Kita saat ini masih berusaha untuk mencari sumber anggaran, apakah APBD, APBN atau bantuan keuangan dari provinsi."
"Tapi yang jelas Detail Engineering Design kawasan Lejja sudah siap, karena persyaratan untuk mengajukan bantuan itu harus ada DED," pungkas Awal. (id)