RAKYATINFO, SOPPENG - Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Soppeng, Andi Nurlina mengungkapkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangan Kawasan Wisata Ompo.
"Kita tiap tahun ditargetkan untuk menerima PAD dari Ompo itu mencapai Rp 500 Juta tapi sarana dan prasarana itu tidak ditunjang," kata Nurlina, Selasa (21/12/2021).
Nurlina menyebut, saat ini Kawasan Wisata Ompo sudah jauh berbeda dengan di masa lalu, Kejayaan wisata Ompo sudah lama memudar.
Pengunjung yang datang ke Ompo saat ini hanya didominasi oleh orang-orang yang ingin melakukan ritual keagamaan.
"Tempat permandian ompo juga kadang tidak terisi air," kata Nurlina.
Menurut Nurlina, masalah utama dari Kawasan Wisata Ompo adalah dijadikannya sumber mata air ompo sebagai sumber air minum rumah tangga oleh PDAM.
"Kami minta kepada PDAM agar mengambil sumber mata air di lokasi lain, saya kira PUPR Soppeng nanti dengan dana PEN bisa membantu mengalihkan sumber mata air tersebut," ujar Nurlina.
Kawasan Wisata Ompo sendiri menurut Nurlina masih memiliki daya tarik untuk bisa dikembangkan lebih baik lagi, terlebih kawasan ompo masih memiliki lahan yang cukup luas.
Berbeda dengan objek wisata lain, seperti Citta, yang meskipun memiliki sumber mata air yang baik, namun terkendala dengan sempitnya lahan.
"Salah satu tempat wisata yang bisa kita kembangkan karena memiliki lahan yang luas dan sudah dikenal oleh masyarakat, ya Ompo ini," pungkas Nurlina. (id)