Relawan Prabowo di Wonosobo Tebus Ijazah Anak-anak Petani dan Sumbang 5 Mesin Pemetik Teh -->

Halaman

Relawan Prabowo di Wonosobo Tebus Ijazah Anak-anak Petani dan Sumbang 5 Mesin Pemetik Teh

RAKYATINFO.COM
, Januari 04, 2024 WIB
masukkan script iklan disini



Wonosobo Rakyatinfo com-— Ratusan Petani yang berada di wilayah Perkebunan Tambi di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran, Kamis (4/12/2024).

Alasan para petani di wilayah Perkebunan Teh Tambi Kabupaten Wonosobo itu mendukung Prabowo-Gibran adalah karena sosok Prabowo yang peduli kesejahteraan petani.

Para Relawan Prabowo Pembela Petani (RPPP) yang hadir langsung juga memberikan bantuan berupa 5 mesin petik teh kepada para petani.

“Kami sudah pernah merasakan pemerintahan Pak Ganjar dan kami tidak kenal prestasi Pak Anies, jadi kami pilih Pak Prabowo saja yang sepertinya sudah selesai dengan hidupnya," kata Narko Ngadiran mewakili para Petani Teh di Perkebunan Tambi.


Tak hanya itu saja, Relawan Prabowo Pembela Petani itu juga memberikan bantuan kepada sejumlah Petani yang mengutarakan kesulitan biaya guna menebus Ijazah dari anak-anak mereka yang tak bisa meneruskan mengenyam pendidikan di bangku sekolah.

Para Petani di Perkebunan Tambi ini berharap pada Prabowo-Gibran kelak memenangkan Pemilu 2024 dapat membangun prasarana Sekolah dari tingkat PAUD hingga SLTA.

Sebab, jarak sekolah yang ada saat ini ditempuh oleh anak-anak para petani teh itu sangat jauh sekali.

“Kami juga ingin Pak Prabowo dan Mas Gibran nanti memberikan kami bantuan biaya sekolah atau sekolah gratis untuk anak-anak kami sampai perguruan tinggi,” ujar Wati Pemetik Teh.


Terlebih, rendahnya upah para petani pemetik teh, naiknya harga-harga bahan pokok diakui para petani itu sangat berat merogoh kocek lebih dalam lagi.

Para petani juga berharap agar nantinya Prabowo-Gibran dapat memberikan bantuan pupuk subsidi langsung kepada para petani.

Sebab, selama ini pupuk subsidi itu banyak dimainkan oknum tidak bertanggung jawab hingga tak sampai ke tangan petani.

(Red/ ***
Komentar

Tampilkan

Terkini