Soppeng Rakyatinfo com--SDN 7 Salotungo terus berinovasi dalam pembelajaran matematika dengan berbagai metode kreatif yang diterapkan oleh guru-guru berpengalaman.Salotungo, 3 Juni 2024
Kepala Sekolah Abdul Asis, S. Pd I, bersama Pengawas Gugus 1 Soppeng, Sudirman, S. Sos S. Pd, mendukung penuh upaya ini demi meningkatkan pemahaman dan minat siswa terhadap matematika.
Penggunaan Macam-Macam Alat Ukur Panjang oleh Mardayanti, S. Pd
Ibu Mardayanti, S. Pd, guru kelas II A, memperkenalkan berbagai macam alat ukur panjang kepada siswa-siswinya, baik yang baku maupun tidak baku. Alat ukur baku seperti penggaris, meteran, dan pita ukur digunakan bersamaan dengan alat ukur tidak baku seperti jengkal tangan, langkah kaki, dan depa. Pembelajaran ini memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk memahami perbedaan antara alat ukur standar dan non-standar serta pentingnya akurasi dalam pengukuran.
"Saya ingin siswa-siswi memahami konsep pengukuran panjang dengan cara yang nyata dan menyenangkan," ujar Ibu Mardayanti.
Metode JARIMATIKA oleh Hasnawati, S. Pd
Di kelas II B, Ibu Hasnawati, S. Pd, memperkenalkan metode JARIMATIKA untuk memudahkan siswa memahami perkalian 1-10. Metode ini menggunakan jari tangan sebagai alat bantu untuk menghitung perkalian, membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menyenangkan. Siswa dapat dengan mudah memvisualisasikan dan menghafal tabel perkalian melalui gerakan tangan.
"Metode JARIMATIKA sangat membantu siswa yang kesulitan menghafal perkalian. Dengan cara ini, mereka bisa belajar sambil bermain," kata Ibu Hasnawati. Metode ini telah menunjukkan hasil yang positif, dengan banyak siswa yang kini lebih cepat dan tepat dalam melakukan perkalian.
Metode Corong Hitung oleh Andi Wahdiati, S. Pd SD
Sementara itu, di kelas II C, Ibu Andi Wahdiati, S. Pd SD, menggunakan metode corong hitung untuk mengajarkan konsep perkalian dan pembagian. Corong hitung, alat peraga berbentuk corong yang diisi dengan bola-bola kecil, membantu siswa memahami proses perkalian dan pembagian secara visual dan kinestetik. Dengan memasukkan bola ke dalam corong sesuai bilangan yang dikalikan atau dibagi, siswa dapat melihat hasilnya secara langsung.
"Dengan corong hitung, siswa bisa melihat dan merasakan langsung proses matematika, membuat mereka lebih mudah memahami dan mengingat konsep dasar," jelas Ibu Andi Wahdiati. Siswa-siswi kelas II C sangat menikmati metode ini, yang membuat belajar matematika menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.
Dukungan Penuh dari Kepala Sekolah dan Pengawas
Kepala Sekolah Abdul Asis, S. Pd I, menyatakan, "Inisiatif-inisiatif seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kami selalu mendukung upaya guru-guru dalam menciptakan metode yang kreatif dan efektif." Pengawas Gugus 1 Soppeng, Sudirman, S. Sos S. Pd, juga memberikan apresiasinya, "Metode-metode pembelajaran yang inovatif ini sangat membantu siswa belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan bermakna. Saya sangat mendukung langkah-langkah positif yang dilakukan oleh para guru di SDN 7 Salotungo."
Dengan berbagai metode kreatif ini, diharapkan siswa-siswi SDN 7 Salotungo dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dan mendalam tentang matematika, serta meningkatkan prestasi mereka dalam mata pelajaran ini.
(Red)